Kembali
Hutan Gundul di Kalimantan Mengancam Keanekaragaman Hayati

Hutan Gundul di Kalimantan Mengancam Keanekaragaman Hayati

Diterbitkan pada: 11-02-2025 00:00

Kalimantan, 12 Februari 2025 – Kondisi hutan di beberapa wilayah Kalimantan semakin memprihatinkan akibat maraknya pembalakan liar dan alih fungsi lahan. Laporan terbaru dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) setempat menunjukkan bahwa lebih dari 50 ribu hektare hutan mengalami deforestasi dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Menurut Kepala DLHK Kalimantan, Budi Santoso, aktivitas pembalakan liar dan ekspansi perkebunan sawit menjadi faktor utama penyebab hutan gundul. "Kerusakan ini berdampak serius terhadap keanekaragaman hayati. Banyak satwa liar kehilangan habitatnya, termasuk orangutan dan burung enggang yang semakin terancam punah," ujarnya.

Selain ancaman terhadap ekosistem, deforestasi juga meningkatkan risiko bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Wilayah-wilayah yang dulunya hijau kini berubah menjadi lahan tandus, mengurangi kemampuan tanah dalam menyerap air hujan.

Pemerintah daerah bersama aparat penegak hukum tengah memperketat pengawasan dan penindakan terhadap pelaku pembalakan liar. Masyarakat juga didorong untuk turut berpartisipasi dalam upaya pelestarian hutan dengan menanam kembali pohon dan melaporkan aktivitas ilegal kepada pihak berwenang.

Kondisi ini menjadi peringatan bagi semua pihak bahwa hutan sebagai paru-paru dunia harus tetap dijaga. Tanpa langkah konkret, Kalimantan bisa kehilangan lebih banyak hutan, yang akan berdampak pada lingkungan dan kehidupan masyarakat secara luas.

(DLHK News)